Suatu ketika seorang ibu yang kelihatan lemah badannya datang ke rumah bu Hadi,yang masih saudaranya.Dia mau pinjam uang untuk mengobati anaknya yang sakit.Dalam benak bu Hadi terbesit beberapa pikiran.Apakah si ibu ini benar benar anaknya sakit atau hanya alasan untuk pinjam uang saja dan tahu kalau dia pinjam tak pernah melunasinya, sehingga kata hatinya bilang “jangan dikasih”.
Pikiran lain yang ada benak bu Hadi, kasihan dia dan anak anaknya sedang ada kesulitan oleh karena itu ada sesuatu yang mendorong hatinya, yang mengatakan “beri dan kasihilah dia”. Dalam hati bu Hadi. “ saya punya uang zakat yang belum diberikan,dan dia pikir saudaranya orang termasuk miskin dan banyak hutang pula. Akhirnya suara hatinya mengatakan “berilah dia jangan pinjam dan ambillah dari uang zakat “.
Apa yang diucapkan dan diperbuat oleh bu Hadi .sesungguhnya ada sesuatu yang mendorong hatinya, sehingga suara hatinya mengucapkan “beri dan kasihilah dia”..
Hati yang digambarkan diatas adalah hati nurani atau hati batiniah bukan hati dalam arti fisik.Hati dalam arti fisik ada yang mengartikan jantung dan ada juga mengatakan otak.yang keduanya terletak di tubuh kita.sedangkan hati batiniah ada pada jiwa.Hati jasmaniah memelihara tubuh. Bila hati diartikan dengan organ jantung,maka ia berfungsi mengirimkan darah segar beroksigen ke seluruh sel dan organ tubuh.Ia juga menerima darah kotor melalui pembuluh darah.Bila hati diartikan dengan otak maka seperti kita ketahui otak berfungsi central memberi perintah kepada organ tubuh lain untuk melaksanakan kegiatan apa yang harus dilakukan.
Seperti halnya hati dalam fisik maka fungsi hati batiniah, adalah memelihara jiwa (ruh ) dengan memancarkan kearifan dan cahaya.Ia juga menyucikan kepribadian dari sifat sifat buruk. Hati batiniah merupakan organ paling vital. Keberadaannya sangat berpengaruh terhadap organ tubuh lain.Tubuh bertindak karena dikendalikan jiwa.
Tentang hati ini Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, jika dia baik, maka anggota tubuh akan baik semuanya. Jika dia rusak, maka rusaklah anggota tubuh yang lain. Sesungguhnya itu adalah hati.” (HR al-Bukhari, no. 52 dan Muslim, no. 4178)
Suara hati dicetuskan oleh lubuk hati yang ada dalam jiwa kita. Suara hati sangat erat hubungannya dengan keimanan. Semakin dekat manusia itu dengan Maha Penciptanya, semakin terang suara hati nurani itu. Makin tinggi nilai keimanan seseorang, makin terang suara hati itu terdengar. (Suwandi : Yayasan Mujahidin Pegawai Pertanian
0 komentar:
Post a Comment