Sawo adalah salah satu buah yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Pohon sawo bisa tumbuh menjadi cukup besar dengan buah yang banyak. Daunnya cukup rimbun sehingga cocok untuk digunakan sebagai tempat bernaung dari sengatan matahari. Sawo berasal dari kawasan tropis di Guatemala, Amerika Tengah kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Buah sawo memiliki berbagai macam gizi dan vitamin yang berguna bagi manusia. Mengkonsumsi buah sawo secara rutin baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mengobati berbagai penyakit.
Pemilihan Lokasi
Selain khasiatnya yang hebat, sawo juga memiliki cara budidaya yang cukup mudah. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk menanam pohon sawo. Teknik budidaya tanaman ini dimulai dengan memilih lokasi pertanaman yang tepat. Sawo adalah tumbuhan tropis, oleh karena itu jangan tanam sawo pada daerah dengan suhu yang terlalu panas. Pastikan bahwa lokasi penanaman memiliki curah hujan antara 1250-2500 mm per tahun. Pohon sawo mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian 900m-2500 m di atas permukaan air laut.
Cara Budidaya Sawo
Pohon sawo bisa dikembangkan dengan cara generatif dan vegetatif. Meskipun begitu terdapat perbedaan hasil dari kedua cara yang digunakan. Cara menanam menggunakan cara generatif dari biji, menghasilkan kualitas buah yang berbeda dengan sifat indukan. Sementara cara tanam menggunakan cara vegetatif dari okulasi atau sambung, bisa tetap mempertahankan sifat dan keunggulan dari indukan.
Pengolahan Tanah
Dalam mengolah lahan yang akan dijadikan tempat menanam sawo sebaiknya sudah disiapkan jauh hari sebelum musim hujan tiba. Untuk pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cara mencangkul, membajak dan membersihkan lahan dari rerumputan. Jarak tanam yang baik antara satu pohon dengan yang lain sekitar 8-9 m x 8-9 m. Hal ini penting untuk menjaga agar tanaman tidak terlalu berdekatan apabila sudah tumbuh besar.
Pembuatan Lubang
Lubang yang digunakan untuk menanam sawo berukuran sekitar 50 x 50 x 50 cm. dalam membuat lubang, pastikan untuk memisahkan lapisan tanah yang atas dan bawah. Lalu tutuplah lubang sawo tersebut dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Biarkan lubang tetap terbuka sekitar 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.
Penanaman Sawo
Penanaman sawo dilakukan pada musim hujan. Sebaiknya lakukan penanaman pada sore hari. Dalam melepaskan polybag, lakukan dengan hati-hati agar tanah tidak pecah. Pastikan agar leher akar yang ditanam berada di posisi yang sama saat persemaian. Usahakan juga agar tidak ada tanah yang menimbun bagian yang disambung / okulasi. Untuk pertumbuhan awal sawo, akan lebih baik jika ditanami tanaman penutup tanah. Rawat sawo dengan cara melakukan penyiraman setiap hari. Namun pastikan agar air tidak menggenang sebab sawo sangat peka terhadap genangan.
Perawatan Sawo
Perawatan sawo juga bisa dilakukan dengan menambahkan pupuk jenis N, P205 dan K20 per pohon. Proses pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun pada menjelang musim hujan dan pada saat musim hujan akan berakhir. Ini akan membantu proses pertumbuhan dan produksi buah sawo. Gunakan fungisida untuk membersihkan hama dari sawo, seperti penyakit pink dan penyakit bercah daun.
Pemanenan
Pemanenan buah sawo hasil penanaman generatif dan vegetatif memiliki waktu yang berbeda. Biasanya sawo hasil vegetatif cenderung lebih cepat berbuah daripada sawo generatif. Semakin tua umur tanaman, semakin banyak pula buah sawo yang dihasilkan. Sebagai informasi, pohon sawo berumur 15 tahun bisa menghasilkan buah sawo sebanyak 280-300 kg. Sawo akan berbuah dengan cepat pada musim panen raya. Untuk membedakan buah masak dan buah mentah dilakukan dengan cara membelah buah dan melihat daging buah yang dihasilkan.
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment