Dalam satu kali
perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur
tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan
pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup
tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang
hidup.
Indukan jantan
bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila
dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman
jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:
1. Isi tempat
pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air
tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai
setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM
yang berbau kaporit.
2. Tambahkan
kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung. Tapi
penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi
mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
3. Masukkan ikan
cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari
dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya
untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan
membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya,
ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan
benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
4. Setelah indukan
jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang
biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup
sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di
ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
5. Setelah terjadi
pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab
membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan
akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada
gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka
telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
6. Setelah kurang
lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari
kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa
dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
7. Setelah tiga
hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina ataudaphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena
pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
8. Indukan jantan
baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas.
Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air
yang lebih besar atau larva nyamuk.
Setelah 1,5 bulan,
ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan
ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.